Tim Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas keamanan mutu produk makanan dan obat Amerika Serikat (AS) melakukan kunjungan ke Indonesia dan melakukan inspeksi terhadap 15 Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Indonesia. Langkah ini bertujuan agar ekspor hasil perikanan Indonesia ke AS dapat diterima sesuai dengan standar keamanan produk negari Paman Sam tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Soen’an H. Poernomo melalui siaran persnya, Sabtu (9/10/2010).
Menurut Poernomo, utusan FDA itu terdiri dari tiga petugas FDA. Ketiganya tidak tergabung dalam sebuah tim melainkan bekerja secara individu ke masing-masing UPI yang telah ditentukan. Bersedianya pemerintah menerima tim FDA ini untuk menunjukan keseriusan pemerintah Indonesia terhadap sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,
"Kunjungan yang telah dimulai sejak tanggal 3 Oktober hingga 27 Oktober 2010 mendatang tersebut mengunjungi 15 UPI yang tersebar di 7 provinsi, yakni DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur. Bali, dan Sulawesi Selatan," katanya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Soen’an H. Poernomo melalui siaran persnya, Sabtu (9/10/2010).
Menurut Poernomo, utusan FDA itu terdiri dari tiga petugas FDA. Ketiganya tidak tergabung dalam sebuah tim melainkan bekerja secara individu ke masing-masing UPI yang telah ditentukan. Bersedianya pemerintah menerima tim FDA ini untuk menunjukan keseriusan pemerintah Indonesia terhadap sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,
"Kunjungan yang telah dimulai sejak tanggal 3 Oktober hingga 27 Oktober 2010 mendatang tersebut mengunjungi 15 UPI yang tersebar di 7 provinsi, yakni DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur. Bali, dan Sulawesi Selatan," katanya.
Tahun 2009 yang lalu, ekspor hasil perikanan Indonesia ke AS mencapai 155,8 ribu ton dengan nilai US$ 944,4 juta.
Sementara itu pihak pemerintah melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan ikut melakukan pendampingan untuk mengikuti proses inspeksi dan merekam seluruh temuan serta apabila terdapat ketidaksesuaian maka dapat dilakukan tindak koreksi secara cepat dan tepat. Hal ini karena Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan merupakan otoritas Kompeten yang memberikan sertifikasi
Sistem pembinaan mutu hasil perikanan di Indonesia sudah dimulai sejak akhir tahun 1960-an. Semua diperbaiki tenaga profesional yang bersertifikat, termasuk kurikulum untuk melatihnya di Akademi Usaha Perikanan. Distandarisasi juga unit pengolahan tempat produk diproses. Produk yang diekspor juga dinilai secara organoleptik dan laboratoris, baik kimia maupun mikrobiologis.
Berikut 15 nama perusahaan pengolahan ikan yang mendapat kunjungan oleh petugas FDA yaitu antaralain, PT. Phillips Seafoods Indonesia-Lampung, PT. Dharma Samudera Fishing Industries-DKI Jakarta, PT. Lautan Bahari Sejahtera-DKI Jakarta, CV. Inti Makmur-DKI Jakarta, PT. Indomaguro Tunas Unggul-DKI Jakarta, PT. Tuna Permata Rezeki-DKI Jakarta, PT. Makmur Jaya Sejahtera-Bali, PT. Super Saku Bali-Bali, UD Damena-Bali, PT. Multi Sari Makassar-Sulawesi Selatan, CV. Bone Agung Mina Perkasa-Sulawesi Selatan, PT. Kelola Mina Laut-Jawa Timur, PT. Giovani Sukses Makmur-Jawa Timur, PT. Mina Global Mandiri- Jawa Barat, PT. Seafer General Food-Jawa Tengah
Sumber : Detikfinance
Artikel Terkait :
- Cara Mengetahui Kesegaran Ikan Fillet dalam Kemasan
- Menyulap Ikan Afkir Jadi SURIMI
- Kemenperin Bangun Pabrik Pengolahan Ikan Tuna
- Indonesia Rangkul Peru Kembangkan Pengolahan Tepung Ikan
- Jepang dan Korea Selatan Tertarik Bangun Pengolahan Ikan Tuna di Kulon Progo
- Pemerintah Indonesia Ajak Amerika Kembangkan Teknologi Pengolahan Ikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar