Agroindustri Pengolahan Agar-Agar Kertas dari Gracilaria

A. Bahan-Bahan
  1. Bahan Baku
  2. Gracilaria sp.
    • Bahan baku yang digunakan untuk mengolah agar-agarkertas biasanya adalah rumput laut jenis GracilariaGracilaria yang banyak dijumpai di pantai selatan pulau Jawa dan Bali. Jenis rumput laut lain yang digunakan adalah rumput laut jenis Gracilaria hasil budidaya di tambak. Jenis rumput laut merah dapat digunakan untuk pengolahan agar-agar secara sendiri atau dicampur dengan Gracilaria tambak yang biasanya menghasilkan agar-agar yang lembek sehingga sulit dilakukan preparasi. Oleh karena itu untuk memperkuat gel agar-agar yang terbentuk, Gracilaria tambak dicampur dengan perbandingan tertentu. Ciri-ciri kedua jenis rumput laut ini adalah sebagai berikut : yang juga dikenal sebagai agar merah, yaitu jenis
      • Rumput laut merah berwarna tua sampai dengan kehitaman, agak kusam, talus agak panjang, cukup kering tetapi agak lembab (kadar air sekitar 40%), biasanya banyak tercampur kotoran (pasir, garam, kulit kerang, rumput laut lain, benda asing lain)
      • Rumput Gracilaria tambak biasanya berwarna hijau gelap, kehijauan sampai dengan keputih-putihan agak kusam, talus agak kecil dan panjang sehingga sering disebut bulu kambing, cukup kering (kasar) atau agak lembab, dan biasanya hanya sedikit tercampur kotoran (tanah, lumpur, pasir, benda asing lain).
  3. Bahan Pembantu
  4. Red Gracilaria
    • Bahan bantu utama yang diperlukan dalam pengolahan agar-agar kertas adalah :
      • Air bersih untuk pencucian dan perebusan
      • Kapur tohor atau kapur bubuk (didapatkan dengan menambahkan air ke kapur gamping) untuk pemucatan rumput laut
      • Kalium khlorida (KCl) teknis untuk proses penjendalan agar-agar
      • Bahan bantu lain, seperti bahan bakar (minyak tanah, kayu) untuk perebusan
B. Peralatan
  • Peralatan yang diperlukan cukup sederhana, yaitu peralatan untuk : perendaman, pencucian, dan pemucatan rumput laut, perebusan dan penyaringan hasil ekstraksi, penjendalan, pemotongan dan pengepresan agar-agar, penjemuran dan pengepakan produk agar-agar kertas kering.
C. Proses Pengolahan
  1. Pembersihan
    • Ada tiga perlakuan dalam tahap ini, yaitu perendaman, pencucian, dan sortasi. Rumput lautGracilaria tambak direndam 1 malam. Rumput laut diremas-remas sambil disortasi untuk memisahkan kotoran (pasir, karang, jenis rumput laut lain, dsb), kemudian dibilas sampai bersih. agar merah kering direndam dalam air bersih sekitar 2 jam, sedangkan untuk campuran agar merah dan
  2. Pemucatan
  3. Gracilaria tambak
    • Setelah pembersihan, dilakukan pemucatan dengan cara merendam rumput laut di dalam larutan kapur 0,5% selama 5-10 menit. Rumput laut kemudian dicuci sambil diremas-remas, dibilas dengan air bersih, ditiris dan dijemurdi di panas matahari sampai kering. Ketika dijemur tersebut terjadi proses pemucatan sehingga rumput lautrumput laut direndam kembali dengan air bersih selama semalam, dicuci sambil daremas-remas dan dibilas sampai rumput laut tidak bau kapur. menjadi lebih putih. Setelah itu,
  4. Ekstraksi
    • Selanjutnya rumput laut diekstraksi. Ekstraksi agar merah dilakukan dalam dua tahap dengan direbus dengan air dengan total air perebusan sebanyak 20 kali berat rumput laut kering. Perebusan pertama dilakukan dengan air perebus 14 kali berat kering selama 2 jam (suhu 850-950C, pH 6-7) sambil diaduk. Hasil perebusan disaring dengan kain saring dan ampasnya diekstrak lagi selama 1,0 jam dengan air perebus 6 kali berat rumput laut kering. Hasil perebusan disaring, ampas dibuang, dan filtratnya dicampurkan ke filtat hasil penyaringan pertama. Campuran ini lalu diendapkan untuk memisahkan kotoran halus yang masih ada.
    • Ekstraksi rumput laut campuran dilakukan sekali dengan menggunakan air perebus sebanyak 12 kali berat kering campuran rumput laut. Ekstraksi dilakukan selama 2 jam pada suhu 80-850C dan pH 4,5. Hasil perebusan lalu disaring dan diendapkan.
  5. Penjendalan
    • Setelah pengendapan, dilakukan penjedelan dengan menambahkan bahan penjendalan (KCI atau KOH) sambil dipanaskan selama 15 menit dan terus diaduk. Untuk hasil ekstraksi rumput laut agar merah digunakan bahan penjendal 2-3% KOH atau KCI, sedangkan hasil ekstraksi campuran rumput laut dengan 2,5% KCI. Hasilnya dituang ke dalam pan pencetak dan dibiarkan selama satu hari sampai agar-agar menjendal cukup keras.
  6. Pemotongan dan Pengepresan
    • Kemudian agar-agar yang diperoleh diiris tipis dengan alat pemotong agar dengan ketebalan 8-10 mm. Tiap irisan dibungkus kain dan disusun dalam alat pengepres dan dilakukan pengepresan untuk mengeluarkan air dari agar-agar dengan beban pengepres ditambah secara bertahap. Pengepresan dihentikan jika lembaran agar-agar dudah cukup tipis. Jika agar-agar belum cukup tipis, pengepresan dilanjutkan dengan menambahkan beban secara bertahap.
  7. Pengeringan
    • Selanjutnya lembaran agar-agar hasil pengepresan yang sudah tipis tersebut dijemur di panas matahari sampai kering berikut kain pembungkusnya. Selama penjemuran agar-agar dibalik-balik sampai agar benar-benar kering.
  8. Sortasi dan Pengemasan
  9. Produk jadi
    • Setelah kering benar, agar-agar dilepas satu persatu dari kain pembungkus. Agar-agar kering disortasi untuk memisahkan yang rusak, sobek, dan kotor sekaligus dilakukan pengelompokan mutunya. Agar-agar kertas dikemas dalam kantong plastik, atau tergantung permintaan pasar.
  10. Produk Akhir
    • Jumlah agar-agar kertas yang diperoleh dari hasil pengolahan (rendemen) dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya mutu rumput laut yang digunakan. Dari hasil pengolahan rumput laut agar merah biasanya dapat diperoleh rendemen 20-25% dari berat rumput laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar