ABSTRAK : Karakteristik limbah cair pabrik kelapa sawit effluent RANUT (Reaktor Anaerobik Unggun Tetap) belumlah memenuhi baku mutu limbah cair yang dipersyaratkan terutama untuk parameter TSS (Total Suspended Solid) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Oleh sebab itu diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung, agar karakteristiknya dapat memenuhi baku mutu.
Dalam penelitian ini teknik elektrokoagulasi digunakan untuk mengolah limbah tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan 3 faktor, yaitu jenis material elektroda, tegangan, dan jarak elektroda. Jenis material elektroda yang digunakan adalah aluminium, seng dan besi. Variasi tegangan yaitu 11, 12 dan 13 volt, sedangkan jarak elektroda yang digunakan adalah 1,0; 1,5 dan 2,0 cm. Adapun pH limbah dibuat tetap 6,5, dan waktu retensi 3 jam. Percobaan dilakukan dalam reaktor batch dengan volume 2000 ml. Respon yang diamati adalah perubahan pH limbah, persentasi penurunan nilai turbiditas, warna, TSS, dan COD. Analisa respon pH dilakukan dengan menggunakan pH meter Sension156, COD dengan HACH Method 8000, TSS sesuai SNI 06-2413- 1991, warna dengan Method 8025, dan turbiditas dengan metode Nephelometric.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa teknik elektrokagulasi dapat menaikkan harga pH limbah. pH terbaik didapat dengan menggunakan elektroda aluminium yaitu 7-8. Persentasi penurunan polutan tertinggi diperoleh dengan menggunakan elektroda aluminium pada tegangan 12 Volt dan jarak elektroda 1,5 cm, dengan persentasi penyisihan masing-masing yaitu turbiditas 98,40%, warna 97,55 %, TSS 95,30 % dan COD 93,46 %. Dari hasil penelitian tersebut juga diketahui bahwa kadar TSS dan COD limbah telah memenuhi baku mutu limbah cair industri minyak sawit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh utama dari tiap faktor dan pengaruh interaksi antar faktor terhadap respon adalah signifikan.
Dalam penelitian ini teknik elektrokoagulasi digunakan untuk mengolah limbah tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan 3 faktor, yaitu jenis material elektroda, tegangan, dan jarak elektroda. Jenis material elektroda yang digunakan adalah aluminium, seng dan besi. Variasi tegangan yaitu 11, 12 dan 13 volt, sedangkan jarak elektroda yang digunakan adalah 1,0; 1,5 dan 2,0 cm. Adapun pH limbah dibuat tetap 6,5, dan waktu retensi 3 jam. Percobaan dilakukan dalam reaktor batch dengan volume 2000 ml. Respon yang diamati adalah perubahan pH limbah, persentasi penurunan nilai turbiditas, warna, TSS, dan COD. Analisa respon pH dilakukan dengan menggunakan pH meter Sension156, COD dengan HACH Method 8000, TSS sesuai SNI 06-2413- 1991, warna dengan Method 8025, dan turbiditas dengan metode Nephelometric.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa teknik elektrokagulasi dapat menaikkan harga pH limbah. pH terbaik didapat dengan menggunakan elektroda aluminium yaitu 7-8. Persentasi penurunan polutan tertinggi diperoleh dengan menggunakan elektroda aluminium pada tegangan 12 Volt dan jarak elektroda 1,5 cm, dengan persentasi penyisihan masing-masing yaitu turbiditas 98,40%, warna 97,55 %, TSS 95,30 % dan COD 93,46 %. Dari hasil penelitian tersebut juga diketahui bahwa kadar TSS dan COD limbah telah memenuhi baku mutu limbah cair industri minyak sawit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh utama dari tiap faktor dan pengaruh interaksi antar faktor terhadap respon adalah signifikan.
Kata kunci : Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit effluent RANUT, elektrokoagulasi, jenis material elektroda, tegangan, elektroda aluminium, persentasi penurunan, COD, TSS
TEKS LENGKAP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar