Prosedur Produksi Biogas Skala Laboratorium

  1. Gb.4. Isolasi sambungan
    Potong pipa tembaga kira-kira 20 cm, haluskan ujungnya dengan amplas.
  2. Sambungkan pipa tembaga dengan plastik atau balon Meylar seperti Gambar 3 (di artikel sebelumnya).
  3. Pastikan tidak ada kebocoran sehingga udara luar tidak bisa masuk. Isolasi ujung sambungan untuk menjamin kekedapan seperti di tunjukkan pada Gambar 4.
  4. Bor penutup botol kira-kira dengan ukuran diameter 4mm pada bagian tengah. Tambahkan beberapa tetes lem kayu sekitar lubang kemudian masukkan pipa T ke melalui lubang yang dibuat seperti pada Gambar 5.
  5. Sambungkan konektor bergerigi pada kedua ujung keran sehingga mudah disambungkan dengan selang vinil seperti pada Gambar 6.
  6. Potong 3 selang masing-masing sepanjang 25 cm dan sambungkan antara konektor T dengan keran, antara keran dengan pembakar bunsen, dan terakhir antara konektor T dengan pipa tembaga sehingga sistem digester akan terlihat seperti Gambar 1 (di artikel sebelumnya).

Mempersiapkan Umpan:
  1. Gb.5. Mengelem tutup botol kayu
    Buka penutup botol dan Siapkan corong untuk memasukkan larutan campuran kotoran ternak-air
  2. Siapkan larutan umpan dengan rasio kotoran-air = 1:1, secukupnya (+ 16 liter volume total), aduk sampai merata/homogen.
  3. Tutup rapat digester dengan penutup kayu.
  4. Pastikan kerannya dalam keadaan tertutup sehingga biogas yang dihasilkan tidak keluar dan biogas sepenuhnya mengalir ke ballon/penampung gas.
  5. Letakkan digester di tempat yang hangat (30-40 °C) untuk mempercepat produksi gas. Di biarkan di temperatur biasa juga tidak masalah.

Pengujian Gas:
  1. Gb.6. Pemasangan Konnektor gerigi
    Untuk semingggu pertama, biogas yang terproduksi kebanyakan CO2. Kadang-kadang perlu hampir sebulan untuk menghasilkan biogas dengan kadar metan 60-70%. Setelah itu umumnya komposisi biogasnya stabil pada rentang itu.
  2. Uji biogas dengan menggunakan pembakar bunsen ketika balon terlihat mengembung dengan cara membuka keran dan memencet penampung gas agar bisa keluar melalui pembakar bunsen, lalu nyalakan dengan korek.
  3. Jika gas sulit terbakar berarti kandungan CO2-nya masih tinggi. Jika terjadi demikian buang seluruh gas yang ada di penampung lalu tutup keran kembali. Biogas dengan kadar metan lebih tinggi akan diproduksi.
  4. Lakukan pengujian berulang-ulang sampai mendapatkan biogas dengan kadar metan tinggi yang diindikasikan dengan nyala api yang baik (nyala api berwarna biru seperti nyala kompor gas).

Demikian tutorial singkat ini, selamat mencoba. Penulis siap berdikusi melalui kolom komentar jika ada pertanyaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar