ABSTRAK : Kayu merupakan satu dari beberapa material yang banyak dimanfaatkan manusia sehingga mengakibatkan kayu berkualitas kurang baikpun cenderung meningkat penggunaannya. Penggunaan yang sangat banyak menyebabkan kayu berkualitas tinggi makin sulit didapatkan.
Untuk mengatasi agar kayu yang berkualitas rendah juga mempunyai nilai seni tinggi, maka pada penelitian ini telah dilakukan pewarnaan permukaan kayu akasia dengan campuran zat warna alami (gambir-daun sirih-biji pinang) dan 0,5 gram kapur sirih dalam 100 mL air sebagai pelarut. Dilakukan juga pengujian sifat fisika kimia zat warna dengan air tawas dan air deterjen.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perbandingan massa optimum campuran zat warna alami (gambir-daun sirih-biji pinang) adalah 5,0:3,0:3,0 dengan 0,5 gram kapur sirih sebagai zat pembantu dan 30 menit perendeman. Perbandingan campuran zat warna tersebut, pada permukaan kayu menimbulkan warna coklat kemerahan dan serapan paling tinggi rata-rata 0,23 gram serta daya tahan zat warna paling tinggi.
Untuk mengatasi agar kayu yang berkualitas rendah juga mempunyai nilai seni tinggi, maka pada penelitian ini telah dilakukan pewarnaan permukaan kayu akasia dengan campuran zat warna alami (gambir-daun sirih-biji pinang) dan 0,5 gram kapur sirih dalam 100 mL air sebagai pelarut. Dilakukan juga pengujian sifat fisika kimia zat warna dengan air tawas dan air deterjen.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perbandingan massa optimum campuran zat warna alami (gambir-daun sirih-biji pinang) adalah 5,0:3,0:3,0 dengan 0,5 gram kapur sirih sebagai zat pembantu dan 30 menit perendeman. Perbandingan campuran zat warna tersebut, pada permukaan kayu menimbulkan warna coklat kemerahan dan serapan paling tinggi rata-rata 0,23 gram serta daya tahan zat warna paling tinggi.
Kata Kunci : zat warna alami, zat warna reaktif
teks lengkap >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar