ABSTRAK: Roni Kastaman. 2007. Analisis Prospektif Pengembangan Produk Olahan Manggis (Garcinia Mangostana) Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani (Studi Kasus di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam keterbatasan petani untuk mengolah produk manggis selain dijual dalam bentuk segar. Pengembangan produk olahan buah manggis diharapkan akan dapat meningkatkan nilai tambah petani manggis.
Untuk mengetahui gambaran prospektif produk olahan manggis tersebut telah dilakukan penelitian analisis prospektif produk olahan manggis terutama untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah yang dapat dihasilkan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2006 – Februari 2007 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknik & Manajemen Industri Pertanian, Fakultas Teknnologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian mengunakan metode deskriptif dengan alat bantu analisis berupa analisis ekonomi dalam tahapan prosesnya. Dari hasil pengamatan dapat diketahui beberapa produk olahan manggis yang dapat dibuat, yakni untuk bahan pewarna dan tepung kulit buah manggis, sirup buah, cocktail dan juice buah manggis.
Hasil perhitungan secara ekonomi menunjukkan bahwa produk olahan manggis berupa sirup buah dan cocktail memiliki nilai profit yang lebih tinggi yakni sebesar 53,33% dan 35,56% dibandingkan dengan hasil penjualan buah manggis segar yang rata-rata di tingkat petani dijual seharga Rp. 1.800,-(harga di kebun untuk kualitas sedang). Baik produk olahan daging buah maupun kulit buah dari buah manggis, keduanya memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dijual dalam bentuk buah segar. Berdasarkan gambaran ini, produk olahan buah manggis memiliki prospektif ekonomi yang baik untuk dikembangkan dan perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada petani.
Untuk mengetahui gambaran prospektif produk olahan manggis tersebut telah dilakukan penelitian analisis prospektif produk olahan manggis terutama untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah yang dapat dihasilkan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2006 – Februari 2007 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknik & Manajemen Industri Pertanian, Fakultas Teknnologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian mengunakan metode deskriptif dengan alat bantu analisis berupa analisis ekonomi dalam tahapan prosesnya. Dari hasil pengamatan dapat diketahui beberapa produk olahan manggis yang dapat dibuat, yakni untuk bahan pewarna dan tepung kulit buah manggis, sirup buah, cocktail dan juice buah manggis.
Hasil perhitungan secara ekonomi menunjukkan bahwa produk olahan manggis berupa sirup buah dan cocktail memiliki nilai profit yang lebih tinggi yakni sebesar 53,33% dan 35,56% dibandingkan dengan hasil penjualan buah manggis segar yang rata-rata di tingkat petani dijual seharga Rp. 1.800,-(harga di kebun untuk kualitas sedang). Baik produk olahan daging buah maupun kulit buah dari buah manggis, keduanya memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dijual dalam bentuk buah segar. Berdasarkan gambaran ini, produk olahan buah manggis memiliki prospektif ekonomi yang baik untuk dikembangkan dan perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada petani.
Kata Kunci : Prospektif, nilai tambah
teks lengkap >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar