ABSTRAK: Di Indonesia ubi kayu memainkan peranan penting bagi perekonomian negara. Indonesia banyak membutuhkan ubi kayu, ke depan kebutuhan ubi kayu dalam negeri akan meningkat dan potensial peranannya semakin strategis sebab menjadi sumber karbohidrat penting ke-tiga setelah padi dan jagung, serta sebagai bahan baku aneka industri yang terus berkembang.
Rata-rata produktivitas nasional komoditas ini masih rendah (15,5 ton/ha ubi segar) sebab umumnya diusahakan oleh petani kecil pada lahan kering yang tanahnya kurang subur, dengan sedikit menanam varietas unggul (10%) dan sedikit atau tidak memupuk. Sekarang telah tersedia teknologi inovatif untuk budidaya dan pengembangan ubi kayu dengan tingkat produktivitas 30–40 ton/ha ubi segar, meningkatkan pendapatan petani, dan lebih menstabilkan pasokan umbi sepanjang tahun, yakni meliputi varietas unggul berdaya hasil tinggi, sistem tanam dan pemupukan yang produktif, serta pengaturan waktu tanam dan saat tanam yang tepat.
Rata-rata produktivitas nasional komoditas ini masih rendah (15,5 ton/ha ubi segar) sebab umumnya diusahakan oleh petani kecil pada lahan kering yang tanahnya kurang subur, dengan sedikit menanam varietas unggul (10%) dan sedikit atau tidak memupuk. Sekarang telah tersedia teknologi inovatif untuk budidaya dan pengembangan ubi kayu dengan tingkat produktivitas 30–40 ton/ha ubi segar, meningkatkan pendapatan petani, dan lebih menstabilkan pasokan umbi sepanjang tahun, yakni meliputi varietas unggul berdaya hasil tinggi, sistem tanam dan pemupukan yang produktif, serta pengaturan waktu tanam dan saat tanam yang tepat.
Kata kunci: ubi kayu, teknologi inovatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar