ABSTRAK : Gula kelapa merupakan hasil pengolahan nira kelapa dengan cita rasa khas, sehingga penggunaanya tidak dapat diganti dengan jenis gula yang lain. Selain berfungsi sebagai pemanis, gula kelapa juga berfungsi sebagai pewarna coklat. Gula kelapa yang ada dipasaran pada umumnya bersifat mudah leleh (berstruktur lembek), sehingga mempunyai daya simpan pendek. Hal ini menyebabkan terbatasnya jangkauan pemasaran dan ditolak apabila gula kelapa tersebut diekspor.
Gula kelapa bersifat higroskopis sehingga menjadi lembek dan mudah leleh. Sifat higroskopis gula kelapa antara lain dapat dikendalikan dengan mengatur luas permukaan yaitu dengan mengatur bentuk cetakan. Untuk mencegah agar gula kelapa tidak cepat leleh juga dapat dilakukan dengan pengemasan antara lain dengan pengemas klaras. Bagaimana bentuk cetakan gula kelapa yang tepat bila dikemas dengan pengemas klaras untuk memperpanjang daya simpan gula kelapa belum diketahui, sehingga perlu diakukan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bentuk cetakan gula kelapa dengan pengemas klaras sehingga memiliki daya simpan panjang.
Penelitian dilakukan dilaboratorium pengendalian mutu, jurusan teknologi hasil pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, mulai bulan juni 2002 sampai dengan Agustus 2002.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu bentuk cetakan (kotak, silinder, setengah bola). Sebagai kontrol gula kelapa dengan masing-masing bentuk cetakan disimpan pada kondisi terbuka. Penelitian diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisa secara diskriptif. Pengamatan dilakukan sebelum dan selama penyimpanan secara periodik setiap minggu selama sebulan. Pengamatan meliputi kadar air, kadar sukrosa, total asam dan tekstur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum bentuk cetakan tidak beerpengaruh terhadap daya simpan gula kelapa, pengemas klaras berpengaruh terhadap umur simpan gula kelapa. Gula kelapa bentuk setengah bola dengan pengemas klaras memiliki daya simpan paling panjang.
Gula kelapa bersifat higroskopis sehingga menjadi lembek dan mudah leleh. Sifat higroskopis gula kelapa antara lain dapat dikendalikan dengan mengatur luas permukaan yaitu dengan mengatur bentuk cetakan. Untuk mencegah agar gula kelapa tidak cepat leleh juga dapat dilakukan dengan pengemasan antara lain dengan pengemas klaras. Bagaimana bentuk cetakan gula kelapa yang tepat bila dikemas dengan pengemas klaras untuk memperpanjang daya simpan gula kelapa belum diketahui, sehingga perlu diakukan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bentuk cetakan gula kelapa dengan pengemas klaras sehingga memiliki daya simpan panjang.
Penelitian dilakukan dilaboratorium pengendalian mutu, jurusan teknologi hasil pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, mulai bulan juni 2002 sampai dengan Agustus 2002.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu bentuk cetakan (kotak, silinder, setengah bola). Sebagai kontrol gula kelapa dengan masing-masing bentuk cetakan disimpan pada kondisi terbuka. Penelitian diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisa secara diskriptif. Pengamatan dilakukan sebelum dan selama penyimpanan secara periodik setiap minggu selama sebulan. Pengamatan meliputi kadar air, kadar sukrosa, total asam dan tekstur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum bentuk cetakan tidak beerpengaruh terhadap daya simpan gula kelapa, pengemas klaras berpengaruh terhadap umur simpan gula kelapa. Gula kelapa bentuk setengah bola dengan pengemas klaras memiliki daya simpan paling panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar