ABSTRAK : Potensi pasokan kayu sebagai bahan baku industri perkayuan yang berasal dari hutan alam semakin berkurang baik dari segi mutu maupun volumenya. Dengan berkembangnya teknologi pengolahan dan pengawetan kayu karet, pemanfaatan kayu karet saat ini semakin meluas sehingga kebutuhan bahan baku dari kayu karet semakin meningkat.
Potensi kayu karet untuk diolah sebagai bahan baku industri cukup besar. Luas tanaman karet pada tahun 1997 sekitar 3.4 juta hektar. Jika setiap tahunnya dapat diremajakan 3 persen saja dari perkebunan besar dan 2 persen dari perkebunan rakyat, maka akan diperoleh sekitar 2.7 juta m3/tahun.
Dalam pengelolaan kayu karet di lapangan terdapat berbagai kendala di antaranya masih banyak kebun karet terutama karet rakyat yang tidak mempunyai akses jalan, rendemen kayu karet yang rendah, suplai kayu karet umumnya hanya tersedia pada musim-musim tertentu saja, dan lokasi pabrik pengolahan jauh dari lokasi kebun sehingga nilai guna dan nilai ekonomis kayu karet masih rendah.
Tersedianya akses jalan dan dalam kondisi cukup baik, penggunaan bahan tanam unggul, sistem sadap yang baik dan benar, lokasi kebun pada saat peremajaan diupayakan berada dalam satu hamparan areal, dan adanya dukungan positif dari pemerintah merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar nilai guna dan nilai ekonomis kayu karet di masa depan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar