ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter teknik immobilisasi sel Ca-alginat dalam bioreaktor kontinyu packed bed guna mendapatkan informasi tentang karakteristik kinerja sistem agar diperoleh produktivitas etanol yang tinggi dari molases oleh bakteriZymomonas mobilis yang ditinjau dari yield etanol yang lebih besar dan laju produksi yang tinggi.
Fermentasi berlangsung pada suhu 30oC, pH 4, konsentrasi glukosa masing –masing 107 g/l (10%v/v), 85,6 g/l (8%v/v), rate feed 2 ml/menit di dalam fermentor ditambahkan Ca-alginat masing-masing 4%, 6%, 8% w/v untuk melindungi bakteri yang ada di dalamnya, kemudian hasilnya diekstraksi dengan menggunakan solvent amyl alkohol. Etanol yang dihasilkan dari fermentor dan ekstraktor dihitung kadarnya dengan menggunakan Kromatografi Gas (GC). Untuk mengetahui peningkatan produktivitas etanol teknik immobilisasi Ca-alginat proses fermentasi ekstraksi, juga dilakukan penelitian produksi etanol secara batch dengan kondisi proses yang sama.
Dari hasil penelitian proses fermentasi secara batch dengan lama proses 50 jam, diperoleh hasil bahwa dengan konsentrasi glukosa 10%, kadar etanol 7,39 g/l,dan produktivitas etanol 0.205 g/l.jam yang paling baik dibandingkan dengan kadar glukosa 8%. Sedangkan dengan teknik fermentasi ekstraksi secara kontinyu menggunakan immobilisasi sel Ca-alginat, diperoleh hasil bahwa dengan rate feed 2 ml/menit, dengan konsentrasi glukosa 10 %, dan konsentrasi Ca-alginat 6 % w/v, mempunyai kadar kadar etanol, produktivitas, dan yield etanol yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain, masing-masing sebasar 53,65 g/l, 12,88 g/l.jam., dan 50,14 %. Dari kedua teknik fermentasi tersebut, fermentasi ekstraktif secara kontinyu menggunakan immobilisasi sel memberikan hasil lebih baik dibandingkan proses fermentasi batch.
Fermentasi berlangsung pada suhu 30oC, pH 4, konsentrasi glukosa masing –masing 107 g/l (10%v/v), 85,6 g/l (8%v/v), rate feed 2 ml/menit di dalam fermentor ditambahkan Ca-alginat masing-masing 4%, 6%, 8% w/v untuk melindungi bakteri yang ada di dalamnya, kemudian hasilnya diekstraksi dengan menggunakan solvent amyl alkohol. Etanol yang dihasilkan dari fermentor dan ekstraktor dihitung kadarnya dengan menggunakan Kromatografi Gas (GC). Untuk mengetahui peningkatan produktivitas etanol teknik immobilisasi Ca-alginat proses fermentasi ekstraksi, juga dilakukan penelitian produksi etanol secara batch dengan kondisi proses yang sama.
Dari hasil penelitian proses fermentasi secara batch dengan lama proses 50 jam, diperoleh hasil bahwa dengan konsentrasi glukosa 10%, kadar etanol 7,39 g/l,dan produktivitas etanol 0.205 g/l.jam yang paling baik dibandingkan dengan kadar glukosa 8%. Sedangkan dengan teknik fermentasi ekstraksi secara kontinyu menggunakan immobilisasi sel Ca-alginat, diperoleh hasil bahwa dengan rate feed 2 ml/menit, dengan konsentrasi glukosa 10 %, dan konsentrasi Ca-alginat 6 % w/v, mempunyai kadar kadar etanol, produktivitas, dan yield etanol yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain, masing-masing sebasar 53,65 g/l, 12,88 g/l.jam., dan 50,14 %. Dari kedua teknik fermentasi tersebut, fermentasi ekstraktif secara kontinyu menggunakan immobilisasi sel memberikan hasil lebih baik dibandingkan proses fermentasi batch.
Kata kunci: Immobilisasi sel, Zymomonas mobilis, Etanol, Fermentasi, Ekstraksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar